Sekilas, cryptocurrency vs blockchain mungkin terdengar seperti istilah yang mirip. Apa bedanya, Anda mungkin bertanya. Sebenarnya ada perbedaan yang jelas dan berbeda antara kedua konsep ini yang akan kita bahas.
Setiap kali aset digital disebutkan, istilah cryptocurrency dan blockchain sering digunakan secara bergantian.
Mengingat kedalaman kompleksitas dan teknis dari teknologi baru ini, seringkali membingungkan untuk memahami segudang istilah dan konsep seputar aset digital.
Ada perbedaan mendasar antara kedua konsep ini.
Artikel ini akan membahas perbedaan antara teknologi cryptocurrency vs blockchain, dengan tujuan untuk mengeksplorasi nuansa dan fitur dari istilah yang tampaknya dapat dipertukarkan ini.
Sejarah Cryptocurrency
Pada tahun 2008, pengguna anonim dengan nama Satoshi Nakamoto menerbitkan kertas putih yang mengilustrasikan teknologi baru dan inovatif yang berfungsi sebagai uang digital peer-to-peer, yang disebut Bitcoin.
Pada saat itu, Bitcoin dianggap sebagai inovasi revolusioner karena teknologi yang mendasarinya telah memecahkan masalah mendasar dalam bidang ilmu komputer dan kriptografi yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Meskipun ada beberapa mata uang digital sebelum Bitcoin, sistem arsitektur Bitcoin dan mekanisme konsensusnya yang mutakhir memuncak menjadi teknologi yang unggul dengan kemampuan untuk mengganggu definisi uang. Bisa dibilang, bank sentral di seluruh dunia sedang gempar dengan pengenalan Bitcoin. Oleh karena itu, Bitcoin dikreditkan dengan menjadi cryptocurrency terdesentralisasi pertama yang menggunakan teknologi ledger (teknologi blockchain terdesentralisasi).